Oleh: Redaksi
Ilustrasi manusia di bumi yang capai 8 miliar. Foto/dokumen |
Mazhabkepanjen.com - Pada 15 November 2022 telah menandai sejarah pertumbuhan pesat manusia di bumi, di mana penduduk dunia telah mencapai 8 miliar jiwa sesuai perkiraan PBB. Ini berarti, hanya dibutuhkan waktu 12 tahun untuk populasi tumbuh dari 7 miliar menjadi 8 miliar.
Tentu akan ada banyak tantangan yang muncul dari jumlah manusia yang semakin membludak ini. Negara-negara berpenghasilan menengah hingga ke bawah, yaitu benua Asia dan Afrika menjadi penyumbang banyak pertumbuhan jiwa.
India yang dulunya tercatat memiliki 700 juta jiwa pada 2011 akan menjadi kontributor populasi terbesar, dengan menambah 177 juta jiwa pada tahun 2023. Negeri Bollywood itu akan melampaui Cina sebagai negara terpadat di dunia tahun depan.
Persentase Pertumbuhan
Meskipun tercapainya angka 8 miliar jiwa ini menandai perkembangan kesehatan publik, nutrisi, obat-obatan, sanitasi, dan tingkat kesuburan di beberapa negara, sebetulnya tingkat pertumbuhan populasi global secara keseluruhan melambat.
Menurut UNFPA, pada tahun 2020, pertumbuhan mulai melambat dan turun di bawah 1% per tahun untuk pertama kalinya sejak 1950-an. Dulunya, hanya dibutuhkan waktu 37 tahun antara tahun 1950-1987 untuk jumlah penduduk bertambah dari 2,5 miliar menjadi 5 miliar.
Penurunan angka kematian sempat mendorong pertumbuhan populasi yang luar biasa, mencapai puncaknya pada 2,1% kelahiran per wanita antara tahun 1962 dan 1965.
Kini, di antara tahun 2022 dan 2050, populasi dari 61 negara atau wilayah yang diperkirakan akan terus menurun sebesar 1% atau lebih karena tingkat kesuburan yang rendah, peningkatan harapan hidup, dan peningkatan tingkat emigrasi.
Dengan menurunnya tingkat kesuburan dan meningkatnya harapan hidup lansia akan mewakili bagian populasi kita yang terus bertambah. Jika generasi tua dengan jumlah besar itu meninggal, jumlah kematian akan melebihi jumlah kelahiran.
Pertumbuhan populasi akan melambat di masa depan dan mungkin menurun. PBB telah memproyeksikan bahwa dunia akan membutuhkan waktu 15 tahun untuk mencapai 9 miliar.
Di mana 920 juta jiwa di antaranya akan tinggal di negara berpenghasilan menengah ke bawah, lebih dari 400 juta di antaranya lansia berusia 65 tahun ke atas, 150 juta jiwa berusia di kisaran 15-29 tahun dan populasi anak-anak berusia 0-14 tahun akan menurun dan berkontribusi negatif.
Dengan itu, populasi akan mencapai puncaknya pada angka 10.4 miliar pada tahun 2080 dan tetap bertahan hingga abad 21 berakhir.
Tantangan Manusia di Bumi
Sementara itu, tak bisa ditampik jika bertambahnya satu miliar jiwa ini menimbulkan kekhawatiran mengenai krisis yang akan dihadapi ke depannya.
Dengan angka 8 miliar jiwa, kemiskinan, kelaparan dan malnutrisi, cakupan sistem pendidikan dan kesehatan, serta kenaikan gas emisi rumah kaca menjadi tantangan yang lebih sulit bagi negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah.
Bahkan, negara dengan pendapatan tinggi juga akan merasakan dampaknya karena negara-negara dengan konsumsi sumber daya material dan emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi cenderung negara dengan pendapatan tinggi, bukan negara dengan populasi yang tumbuh dengan cepat.
Tawaran Solusi Dunia
Untuk itu, PBB menggalakan Sustainable Development Goals (SDG) sebagai upaya untuk menghadapi tantangan demi masa depan lebih baik dan berkelanjutan. Terdapat 17 poin utama untuk mewujudkan capaian tersebut, yaitu:
1. Memberantas kemiskinan dengan cara pertumbuhan ekonomi harus inklusif untuk menyediakan lapangan kerja dan mempromosikan kesetaraan.
2. Mengatasi kelaparan dengan mengurangi membuang makanan dan mendukung petani lokal.
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi semua kalangan usia.
4. Memberikan pendidikan berkualitas.
5. Memberdayakan perempuan serta menjamin hak kesetaraan mereka.
6. Mengurangi membuang air dan akses air bersih serta sanitasi di seluruh dunia.
7. Menghemat energi dan listrik.
8. Meningkatkan ekonomi dengan memberi lapangan pekerjaan bagi anak muda.
9. Investasi dalam infrastruktur demi pembangunan berkelanjutan.
10. Mengurangi ketimpangan dan membuat kebijakan bersifat universal serta memperhatikan kebuthan penduduk yang kurang beruntung atau terpinggirkan.
11. Kota dilengkapi fasilitas dan akses untuk perumahan, energi, dan transportasi public untuk mengurangi polusi.
12. Konsumsi dan produksi harus bertanggungjawab dengan mendaur ulang sampah kertas, plastik, kaca, dan alumunium.
13. Mengkampanyekan menjaga iklim agar mengurangi pemanasan global.
14. Menjaga kebersihan laut agar sumber dayanya tetap terjaga.
15. Mengelola hutan, mengecam penggurunan, dan hentikan degradasi.
16. Membela keadilan, menciptakan perdamaian dunia, dan kelembagaan yang kuat.
17. Merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
0 Komentar